Jumat, 07 Maret 2014

MELAKSANAKAN TATA CARA SALAT SUNNAH MU’AKKAD DAN GOIRU MU’AKKAD


Klik disini untuk DOWNLOAD


BAB 1
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Fiqih merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lainnya. Aspek fiqih menekankan pada kemampuan cara melaksanakan ibadah dan muamalah yang benar dan baik. Pembelajaran fikih  diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga  menjadi muslim yang selalu taat  menjalankan syariat Islam secara kaaffah (sempurna).
Dalam makalah ini akan dibahas tentang ibadah sunnah, tata cara shalat sunnah Mu’akkad dan Goiru Mu’akkad.

2.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimana ketentuan sholat sunnah mu’akad dan ghairu mu’akad?
2.      Apa saja macam-macam shalat sunnah mu’akad dan ghairu mu’akad?
3.      Bagaimana tata cara shalat sunnah muakkad dan ghoiru muakkad ?
4.      Apa saja hikmah shalat sunnah itu?
3.      Tujuan Makalah
Dalam menyusun makalah ini tentunya ada tujuan yang dicapai untuk sebuah keberhasilan. Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.       Dapat menjelaskan ketentuan sholat sunnah mu’akad dan ghairu mu’akad.
b.      Dapat menjelaskan macam-macam shalat sunnah mu’akad dan ghairu mu’akad
c.       Dapat menjelaskan tata cara sunah mu’akkad dan gairu mu’akkad.
d.      Dapat mengetahui hikmah shalat sunnah.
4.      Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini diharapkan tidak hanya bagi penyusun makalah saja namun juga bagi pembaca.
a.       Manfaat bagi pembaca: diharapkan para pembaca mendapatkan pengetahuan tentang pelaksanaan shalat sholat sunnah mu’akad dan ghairu mu’akad.
b.      Manfaat bagi penulis: diharapkan agar lebih memahami hikmah sahalat sunnah.
                                               
5.      Sistematik Makalah
a.    Bagian Awal
BAB I             PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang Masalah
1.2      Rumusan Masalah
1.3     Tujuan Makalah
1.4     Manfaat Makalah
1.5      Sistematika Penulisan Makalah
b.    Bagian Inti                 
BAB II                        LANDASAN TEORI
1.1         Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah kelas VII
 BAB III         PEMBAHASAN
3.1     Tujuan Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah
3.2     Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah
3.3     Analisis Terhadap Kurikulum Madrasah Tsanawiyah pada Mata Pelajaran Fiqih
c.    Bagian Akhir
BAB IV             PENUTUP
4.1       Kesimpulan
                  4.2       Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI

Standar Kompetensi:
1.      Melaksanakan tata cara salat sunnah Mu’akkad dan Goiru Mu’akkad
Kompetensi Dasar :
4.1 Menjelaskan ketentuan salat sunnah muakkad.
Salat sunnah atau salat tatawwu’ atau shalat nawafil/mandub/mustashab adalah salat tambahan yaitu salat di luar salat 5 waktu, shalat yang dianjurkan untuk dikerjakan sebagai tambahan atas kekurangan shalat fardlu. Sunnah muakkad yaitu sunnah yang sangat dianjurkan oleh nabi Muhammah SAW dan ada pula yang dikerjakan sendiri-sendiri.
Salat sunnah dibagi menjadi 2, yatu:
1)      Salat rawatib yaitu salat yang mengiringi salat fardlu yaitu salat Qabliyah dan bakdiyah.
2)      Salat ghoiru Rawatib yaitu shalat yang tidak mengiringi salat fardu. Salat ini dibagi menjadi 2, yaitu:
·      Sunnah muakkad : dikerjakan berjamaah yaitu salat idain,salat tarawih,salat gerhana,salat istisqa’. Dan yang dikerjakan munfarid yaitu: salat tahajjud dan witir.
Shalat sunnah rawatib muakadah, antara lain:
a.2 rakaat sebelum shalat Subuh.
b. 2 rakaat sebelum dan sesudah shalat Dluhur.
c. 2 rakaat sesudah shalat Maghrib.
d. 2 rakaat sesudah shalat Isya’.

·      Sunnah Goiru Muakkad yaitu diantaranya: Shalat dhuha dan salat tahiyyatul masjid.
Shalat sunnah rawatib ghairu mu’akkadah, meliputi:
a. empat rakaat sebelum dan sesudah shalat Dluhur.
b. empat rakaat sebelum shalat Ashar.
c. 2 rakaat sebelum shalat Maghrib.
4.2 Menjelaskan macam-macam salat sunnah Mu’akkad      
A.    Salat ‘Idain.
Salat sunnah idain adalah salat dua hari raya yaitu: Tanggal 1 Syawwal (Idul Fitri),dan tanggal 10 Dzul hijjah (idul adha) dua shalat ini adalah hukumnya sunnah Mua’kkad.
Ø  Adab Salat ‘Idain
a.       Mandi dan memakai wangi wangian
b.      Makan sebelum salat idul fitri dan tidak makan sebelum salat idul adha
c.       Takbir pada malam idain, yang dianjurkan bagi para muslin memperbanyak takbir ketika malam samapai pagi menuju tempat salat berikut lafal takbir
الله اكبر الله اكبر الله اكبر , لا اله الا الله  الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
d.      Dilaksanakan di tanah lapang,kecuali darurat yaitu di masjid.
e.       Berangkat dan pulang dari tempat salat melalui jalan yang berbeda.
f.       Saling mengucapkan sesama muslim dendan ucapan “Taqabbalallahu minna waminkum (semoga Allah menerima amal ibadahku dan amal ibadah kalian)”.
g.      Tidak berlebihan dalam makan,minum dan hiburan.


B.     Salat Tarawih
Adalah salat malam yang dikerjakan pada malam bulan Ramadhan setelah salat isya samapai terbitnya fajar. Hukum salat tarawih adalah sunnah Muakkad.
Bilangan rakaat salat tarawih yaitu:
·         Pendapat pertama : 20 rakaat + 3 rakaat  salat witir
·         Pendapat kedua    : 8   rakaat  + 3 rakaat salat witir
·         Pendapat ketiga    : 36 rakaat  + 3 rakaat salat witir.
C.     Salat witir
Adalah salat malam yang jumlah rakaatnya ganjil. Salat witir adalah penutup waktu malam untuk mengganjili salat malam seperti salat tahajjud dan salat tarawih. Rakaat salat witir minimal 1 rakaat maksimal 11 rakaat,waktu salat witir adalah setelah salat isya sampai menjelang salat subuh tetapi lebih utamanya adalah di akhir malam. Dan apabila mengerjakan shalat witir dua kali dalam satu malam hukumnya makruh. kemudian surah-surah yang di sunahkan dibaca setelah membaca salat Al Fatihah :
·         Rakaat pertama membaca surah Al A’la
·         Rakaat kedua membaca surah Al Kafirun
·         Rakaat ketiga membaca surah al ikhlas,Al Falaq dan An Nas.
D.    Salat Tahajjud
a.       Salat tahajjud adalah : salat malam yang dilaksanakan setelah bangun dari tidur.
b.      Waktunya setelah salat isya’ sampai menjelang salat Subuh
c.       Jumlah rakaatnya minimal 2 rakaatdan maksimal tidak terbatas.
d.      Dasar pelaksanaanya adalah dari firman Allah yaitu:
ومن الليل فتهجد به نا فلة لك عسى ان يبعثك مقاما محمودا (الاسراء : 79)
Shalat lail (malam) yaitu shalat yang dikerjakan setelah shalat Isya’ hingga terbit fajar, baik dikerjakan sesudah maupun sebelum tidur. Adapun macam-macam shalat ini adalah shalat tahajud, witir, dan tarawih yang telah dijelaskan di atas.
E.     Salat Khusuf dan kusuf (khusufain)
Salat khusuf dan kusuf adalah: Salat sunnah 2 rakaat yang dilaksanakan apada saat terjadinya gerhana bulan dan matahari. Salat Khusuf dilaksanakan pada saat gerhana bulan dan kusuf pada saat gerhana matahari.Waktu salat gerhana dikerjakan sejak gerhana berlangsung sampai hialang.Jika gerhana terjadi di akhir siang maka di makruhkan untuk salat lebih baik memperbanyak dzikir dan istighfar.
Peristiwa gerhana merupakan fenomena alam biasa yang menunjukkan akan kebesaran Allah seperti dalam firman Allah:
ومن ايته الليل والنهار والشمش والقمر لا تسجد للشمش ولا للقمر واسجدو لله الذي خلقهن ان كنتم اياه تعبدون
(فصلت : 37)
Adapun pelaksanaan salat gerhana : salat gerhana lebih utama dilakukan berjamaah /sendirian.
F.      Salat Istisqa’
Salat istisqa’ artinya salat minta huajan. Yaitu salat yang dilaksanakan karena terjadi kekeringan yang sangat menyulitkan kehidupan manusia ,binatang dan tumbuh tumbuhan.
Shalat sunnah wuqu’iyah, yaitu shalat sunnah yang dikerjakan karena peristiwa alam tertentu, diantaranya yaitu shalat sunnah khusufain dan shalat istisqa’ yang telah dijelaskan di atas tersebut.
4.3 Mempraktikkan salat sunnah muakkad
A.Shalat ‘Idain
Yaitu dengan cara :
1.      Dilaksanakan ketika matahari mulai terbit
2.      Salat 2 rakaat tanpa adzan dan ikamah
3.      Pada rakaat pertama imam bertakbir 7 kali termasuk takbiratul ihram. Setiap selesai takbir di sunnahkan membaca tasbih, kemudian imam membaca fatihah dan surat Al a’la dengan suara keras.
4.      Pada rakaat ke 2 imam bertakbir 5 kali setiap selesai takbir disunnahkan membaca tasbih tersebut di atas. Kemudian imam membaca Al Fatihah kemudian surat Al Ghasiyah atau Asy-Syams.
5.      Selesai salat dilanjutkan dengan khotbah,Khotbah idul fitri antara lain berisi anjuran untuk bersedekah dan hukum hukumnya, sedangkan khotbah idul adha berisi anjuran untuk berkurban dan sunnah-sunnah di dalamnya.
6.      Tidak ada salat sunnah lain sebelum salat dan sesudah sala ‘idain.
B. Shalat tarawih
            Mengerjakan shalat tarawih yaitu setelah shalat isya’yang bis adilakukan secara berjamaah atau munfarid.Dan setiap sehabis dua rakaat salat kemudian salam dan begitu seterusnya.
C. Salat witir
            Rakaat salat witir minimal 1 rakaat maksimal 11 rakaat,waktu salat witir adalah setelah salat isya sampai menjelang salat subuh tetapi lebih utamanya adalah di akhir malam.kemudian surah-surah yang di sunahkan dibaca setelah membaca salat Al Fatihah :
·         Rakaat pertama membaca surah Al A’la
·         Rakaat kedua membaca surah Al Kafirun
·         Rakaat ketiga membaca surah al ikhlas,Al Falaq dan An Nas.
D. Salat Khusuf dan kusuf (khusufain)
·         Membaca takbirotul ihrom dengan niat salat gerhana
·         Membaca surah Alfatihah diteruskan dengan membaca surah-surah lain dalam Al Qur’an (surah yang agak panjang).
·         Rukuk
·         Berdiri kembali dan membaca surah Al Fatihah dan surah lain
·         Rukuk sekali lagi sujud
Dan ini terhitung dalam satu rakaat kemudian diteruskan dengan rokaat kedua yang caranya sama seperti rakaat pertama. Kemudian khatbah salat gerhana :
·         Membaca hamdalah
·         Membaca syahadat dan salawat nabi
·         Membaca ayat alqu’ran yang berhubungan dengan matahari dan bulan
·         Mengajak kaum muslimin untuk bertakwa kepada Allah.
·         Meluruskan akidah terutama yang berhubungan dengan gerhana
·         Berdoa untuk kaum muslimin dan muslimat.
E. Shalat Istisqa’
·         Sebelum salat isitsqa, disunnahkan berpuasa empat hari berturut turut
·         Semua warga hendaknya diajak bersama sama ketanah lapang
·         Semua warga bersikap tenang dan sungguh sungguh mohon pertolongan Allah
·         Sebelum salat dianjurkan khatbah
·         Setelah semua siap semua berniat untuk salat istisqa’ dua rakaat pelaksanaanya seperti salat ‘idain bedanaya rakaat pertama membaca istighfar 7 kali dan kedua 5 kali,rakaat pertama membaca surah An Nuh dan A’la dan rakaat kedua surah Al Ghasiyah.
·         Setelah selesai salat disampaikan khatbah kedua yaitu dengan cara khatib membaca istighfar 9 kali dan istighfar 7 kalai ketika khatbah ke dua.
·         Khatib mengangkat tangan dengan merendahkan diri dan membelakangi jamaah dengan menghadap kiblat
·         Setelah khotbah imam dan para jamaah memutar kain selendanganya yang kanan kekiri dan kiri ke kanan membaca doa:
الحمد لله رب العالمين الرحمن الرحيم مالك يوم الدين لااله الا الله يفعل ما يريد . اللهم انت الله لااله الا الله انت الغني ونحن الفققراء انزل علينا الغيث واجعل ماانزلت علينا قوة وبلاء الى حين (رواه حاكم)
·         Selesai berdoa lalu mengusap muka dengan tangan
4.4 Menjelaskan ketentuan Salat sunnah ghoiru muakkad
            Sunnah ghoiru Muakkad artinya sunah yang tidak terlalu diutamakan untuk dilaksanakan. Sunnah Ghoiru muakkad adalah: salat sunnah yang dikerjakan secara munfarid  macam macamnya yaitu :
Ø  Salat Dluha
Ø  Shalat tahiyyatul masjid.

4.5 Mempraktikkan salat sunnah ghoiru muakkad
A. Salat Dluha
Ø  Shalat Dhuha adalah: salat yang dilakukan pada saat matahari mulai naik lebih kurang sepenggalan atau setinggi tombak hingga matahari berada di tengah- tengah langit.
Ø  Waktu pelaksanaan salat duha kira-kira pukul 06:30 WIB sampai masuknya waktu dzuhur waktu yang utama yaitu (09:00-10:00)
Ø  Jumlah rakaat shalat duha : 2 rakaat,4 rakaat,6 rakaat,8 rakaat atau 12 rakaat dan ada yang berpendapat tidak terbatas
Ø  Cara salat duha sama dengan salat wajib yang membedakan hanya niat
Ø  Surah utama yang dibaca adalah asy syams pada rakaat pertama dan Ad Dhuha pada rakaat kedua.
Ø  Doa yang dibaca setelah salat dluha
اللهم ان الضحاء ضحاءك والبهاء بهاءك والجمال جمالك  والقوة قوتك والقدرة قدرتك والعصمة عصمتك اللهم ان كان رزقى فى السماء فانزله وان كان فى الارض فاخرجه وان كان معسرا فيسره وان كان حراما فطهره وان كان بعيدا فقربه بحق ضحاءك وبهاءك وجمالك وقوتك وقدرتك اتينى ما اتيت عبادك الصالحين
B. Salat Tahiyyatul Masjid
Ø  Salat Tahiyyatulmasjid adalah : salat untuk menghormati masjid caranya dengan bertasbih ,berdzikir dan berdoa serta mendirikan salat didalamnya
Ø  Dilakukan pada saat memasuki masjid dan sebelum duduk di dalamnya
Ø  Jumlah rakaatnya 2 rakaat
Ø  Tata caranya sama dengan salat masjid yang berbeda hanya niat
Ø  Sabda Rosulullah SAW :
عن ابى قتادة قال رسول الله صلى الله عليه وسلم اذا دخل احدكم المسجد فلا يجلس حتى يصلى ركعتين
(رواه البخار و مسلم)
Artinya :Dari abu Qatadah, bersabda Rosulullah SAW : Apabila salah seorang diantara kamu masuk kemasjid maka hendaklah dia tidak duduk sebelum melakukan salat 2 rakaat.

Hikmah shalat sunnah
Hikmah shalat sunnah adalah:
a.       Meningkatkan kedekatan kepada Allah SWT.
b.      Memperoleh pahala dan tempat yang terpuji di sisi Allah SWT bagi siapa saja yang mau melakukannya dengan tulus dan ikhlas.\
c.       Menambah kebaikan dan pahala serta terhindar dari perbuatan yang hina, kotor, dan tidak terpuji.
d.      Merupakan bukti kecintaan dan rasa syukur kepada Allah SWT.

3 komentar: