Klik disini untuk DOWNLOAD
BAB
1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Fiqih merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan manusia dengan
Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lainnya.
Aspek fiqih menekankan pada kemampuan cara
melaksanakan ibadah dan muamalah yang benar dan baik. Pembelajaran
fikih diarahkan untuk mengantarkan
peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara
pelaksanaannya untuk diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaaffah
(sempurna).
Dalam makalah ini
akan dibahas tentang ibadah sunnah, tata
cara shalat sunnah Mu’akkad dan Goiru Mu’akkad.
2. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
ketentuan sholat sunnah mu’akad dan ghairu mu’akad?
2.
Apa
saja macam-macam shalat sunnah mu’akad dan ghairu mu’akad?
3.
Bagaimana tata cara shalat sunnah
muakkad dan ghoiru muakkad ?
4.
Apa
saja hikmah shalat sunnah itu?
3. Tujuan Makalah
Dalam
menyusun makalah ini tentunya ada tujuan yang dicapai untuk sebuah
keberhasilan. Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.
Dapat
menjelaskan ketentuan sholat sunnah mu’akad dan ghairu mu’akad.
b.
Dapat
menjelaskan macam-macam shalat sunnah mu’akad dan ghairu mu’akad
c.
Dapat menjelaskan tata cara sunah
mu’akkad dan gairu mu’akkad.
d.
Dapat
mengetahui hikmah shalat sunnah.
4. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini diharapkan tidak hanya bagi
penyusun makalah saja namun juga bagi pembaca.
a.
Manfaat bagi pembaca: diharapkan para
pembaca mendapatkan pengetahuan tentang pelaksanaan shalat sholat sunnah mu’akad dan ghairu mu’akad.
b.
Manfaat bagi penulis: diharapkan agar
lebih memahami hikmah sahalat sunnah.
5. Sistematik Makalah
a.
Bagian Awal
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2
Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
1.4 Manfaat Makalah
1.5
Sistematika Penulisan Makalah
b.
Bagian Inti
BAB
II LANDASAN TEORI
1.1
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah kelas VII
BAB III PEMBAHASAN
3.1
Tujuan
Mata
Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah
3.2
Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih di
Madrasah Tsanawiyah
3.3
Analisis Terhadap Kurikulum Madrasah Tsanawiyah pada Mata Pelajaran
Fiqih
c.
Bagian Akhir
BAB
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Standar Kompetensi:
1.
Melaksanakan tata cara salat sunnah
Mu’akkad dan Goiru Mu’akkad
Kompetensi Dasar :
4.1 Menjelaskan ketentuan salat sunnah muakkad.
Salat
sunnah atau salat tatawwu’
atau shalat nawafil/mandub/mustashab adalah salat tambahan
yaitu salat di luar salat 5 waktu,
shalat yang dianjurkan untuk dikerjakan sebagai tambahan atas kekurangan shalat
fardlu. Sunnah muakkad yaitu sunnah yang sangat
dianjurkan oleh nabi Muhammah SAW dan ada pula yang dikerjakan sendiri-sendiri.
Salat
sunnah dibagi menjadi 2, yatu:
1)
Salat rawatib yaitu salat yang
mengiringi salat fardlu yaitu salat Qabliyah dan bakdiyah.
2)
Salat ghoiru Rawatib yaitu shalat yang tidak mengiringi salat fardu. Salat
ini dibagi menjadi 2, yaitu:
·
Sunnah muakkad : dikerjakan berjamaah
yaitu salat idain,salat tarawih,salat gerhana,salat istisqa’. Dan yang
dikerjakan munfarid yaitu: salat tahajjud dan witir.
Shalat sunnah rawatib muakadah, antara lain:
a.2 rakaat sebelum shalat Subuh.
b. 2 rakaat sebelum dan sesudah shalat Dluhur.
c. 2 rakaat sesudah shalat Maghrib.
d. 2 rakaat sesudah shalat Isya’.
·
Sunnah Goiru Muakkad yaitu diantaranya:
Shalat dhuha dan salat tahiyyatul masjid.
Shalat sunnah rawatib ghairu mu’akkadah, meliputi:
a. empat rakaat sebelum dan sesudah shalat Dluhur.
b. empat rakaat sebelum shalat Ashar.
c. 2 rakaat sebelum shalat Maghrib.
4.2 Menjelaskan macam-macam salat sunnah Mu’akkad
A.
Salat ‘Idain.
Salat sunnah idain
adalah salat dua hari raya yaitu: Tanggal 1 Syawwal (Idul Fitri),dan tanggal 10
Dzul hijjah (idul adha) dua shalat ini adalah hukumnya sunnah Mua’kkad.
Ø Adab
Salat ‘Idain
a.
Mandi dan memakai wangi wangian
b.
Makan sebelum salat idul fitri dan tidak
makan sebelum salat idul adha
c.
Takbir pada malam idain, yang dianjurkan
bagi para muslin memperbanyak takbir ketika malam samapai pagi menuju tempat
salat berikut lafal takbir
الله اكبر الله
اكبر الله اكبر , لا اله الا الله الله
اكبر الله اكبر ولله الحمد
d.
Dilaksanakan di tanah lapang,kecuali darurat yaitu di
masjid.
e.
Berangkat dan pulang dari tempat salat
melalui jalan yang berbeda.
f.
Saling mengucapkan sesama muslim dendan
ucapan “Taqabbalallahu minna waminkum (semoga Allah menerima amal ibadahku dan
amal ibadah kalian)”.
g.
Tidak berlebihan dalam makan,minum dan
hiburan.
B.
Salat Tarawih
Adalah
salat malam yang dikerjakan pada malam bulan Ramadhan setelah salat isya
samapai terbitnya fajar. Hukum salat tarawih adalah sunnah Muakkad.
Bilangan
rakaat salat tarawih
yaitu:
·
Pendapat pertama : 20 rakaat + 3
rakaat salat witir
·
Pendapat kedua : 8
rakaat + 3 rakaat salat witir
·
Pendapat ketiga : 36 rakaat
+ 3 rakaat salat witir.
C.
Salat witir
Adalah
salat malam yang jumlah rakaatnya ganjil. Salat witir adalah penutup waktu
malam untuk mengganjili salat malam seperti salat tahajjud dan salat tarawih.
Rakaat salat witir minimal 1 rakaat maksimal 11 rakaat,waktu salat witir adalah
setelah salat isya sampai menjelang salat subuh tetapi lebih utamanya adalah di
akhir malam. Dan apabila mengerjakan shalat witir dua kali dalam satu malam
hukumnya makruh. kemudian surah-surah yang di sunahkan dibaca setelah
membaca salat Al Fatihah :
·
Rakaat pertama membaca surah Al A’la
·
Rakaat kedua membaca surah Al Kafirun
·
Rakaat ketiga membaca surah al ikhlas,Al
Falaq dan An Nas.
D.
Salat Tahajjud
a.
Salat tahajjud adalah : salat malam yang
dilaksanakan setelah bangun dari tidur.
b.
Waktunya setelah salat isya’ sampai
menjelang salat Subuh
c.
Jumlah rakaatnya minimal 2 rakaatdan
maksimal tidak terbatas.
d.
Dasar pelaksanaanya adalah dari firman
Allah yaitu:
ومن الليل فتهجد به نا فلة لك عسى ان يبعثك مقاما
محمودا (الاسراء : 79)
Shalat
lail (malam) yaitu shalat yang dikerjakan setelah shalat Isya’ hingga
terbit fajar, baik dikerjakan sesudah maupun sebelum tidur. Adapun macam-macam
shalat ini adalah shalat tahajud, witir, dan tarawih yang telah dijelaskan di
atas.
E.
Salat Khusuf dan kusuf (khusufain)
Salat khusuf dan kusuf adalah: Salat sunnah 2
rakaat yang dilaksanakan apada saat terjadinya gerhana bulan dan matahari.
Salat Khusuf dilaksanakan pada saat gerhana bulan dan kusuf pada saat gerhana
matahari.Waktu salat gerhana dikerjakan sejak gerhana berlangsung sampai
hialang.Jika gerhana terjadi di akhir siang maka di makruhkan untuk salat lebih
baik memperbanyak dzikir dan istighfar.
Peristiwa
gerhana merupakan fenomena alam biasa yang menunjukkan akan kebesaran Allah
seperti dalam firman Allah:
ومن
ايته الليل والنهار والشمش والقمر لا تسجد للشمش ولا للقمر واسجدو لله الذي خلقهن
ان كنتم اياه تعبدون
(فصلت : 37)
Adapun pelaksanaan salat gerhana : salat
gerhana lebih utama dilakukan berjamaah /sendirian.
F.
Salat Istisqa’
Salat
istisqa’ artinya salat minta huajan. Yaitu salat yang dilaksanakan karena
terjadi kekeringan yang sangat menyulitkan kehidupan manusia ,binatang dan
tumbuh tumbuhan.
Shalat sunnah wuqu’iyah, yaitu shalat sunnah yang
dikerjakan karena peristiwa alam tertentu, diantaranya yaitu shalat sunnah
khusufain dan shalat istisqa’ yang telah dijelaskan di atas tersebut.
4.3 Mempraktikkan
salat sunnah muakkad
A.Shalat ‘Idain
Yaitu dengan cara :
1.
Dilaksanakan ketika matahari mulai
terbit
2.
Salat 2 rakaat tanpa adzan dan ikamah
3.
Pada rakaat pertama imam bertakbir 7
kali termasuk takbiratul ihram. Setiap selesai takbir di sunnahkan membaca
tasbih, kemudian
imam membaca fatihah dan surat Al a’la dengan
suara keras.
4.
Pada rakaat ke 2 imam bertakbir 5 kali
setiap selesai takbir disunnahkan membaca tasbih tersebut di atas. Kemudian
imam membaca Al Fatihah kemudian surat Al Ghasiyah atau Asy-Syams.
5.
Selesai salat dilanjutkan dengan
khotbah,Khotbah idul fitri antara lain berisi anjuran untuk bersedekah dan
hukum hukumnya, sedangkan khotbah idul adha berisi anjuran untuk berkurban dan
sunnah-sunnah di dalamnya.
6.
Tidak ada salat sunnah lain sebelum
salat dan sesudah sala ‘idain.
B. Shalat tarawih
Mengerjakan
shalat tarawih yaitu setelah shalat isya’yang bis adilakukan secara berjamaah
atau munfarid.Dan setiap sehabis dua rakaat salat kemudian salam dan begitu
seterusnya.
C. Salat witir
Rakaat
salat witir minimal 1 rakaat maksimal 11 rakaat,waktu salat witir adalah
setelah salat isya sampai menjelang salat subuh tetapi lebih utamanya adalah di
akhir malam.kemudian surah-surah yang di sunahkan dibaca setelah membaca salat
Al Fatihah :
·
Rakaat pertama membaca surah Al A’la
·
Rakaat kedua membaca surah Al Kafirun
·
Rakaat ketiga membaca surah al ikhlas,Al
Falaq dan An Nas.
D. Salat Khusuf dan kusuf (khusufain)
·
Membaca takbirotul ihrom dengan niat
salat gerhana
·
Membaca surah Alfatihah diteruskan
dengan membaca surah-surah lain dalam Al Qur’an (surah yang agak panjang).
·
Rukuk
·
Berdiri kembali dan membaca surah Al
Fatihah dan surah lain
·
Rukuk sekali lagi sujud
Dan
ini terhitung dalam satu rakaat kemudian diteruskan dengan rokaat kedua yang
caranya sama seperti rakaat pertama. Kemudian khatbah salat gerhana :
·
Membaca hamdalah
·
Membaca syahadat dan salawat nabi
·
Membaca ayat alqu’ran yang berhubungan
dengan matahari dan bulan
·
Mengajak kaum muslimin untuk bertakwa
kepada Allah.
·
Meluruskan akidah terutama yang
berhubungan dengan gerhana
·
Berdoa untuk kaum muslimin dan muslimat.
E. Shalat Istisqa’
·
Sebelum salat isitsqa, disunnahkan
berpuasa empat hari berturut turut
·
Semua warga hendaknya diajak bersama
sama ketanah lapang
·
Semua warga bersikap tenang dan sungguh
sungguh mohon pertolongan Allah
·
Sebelum salat dianjurkan khatbah
·
Setelah semua siap semua berniat untuk
salat istisqa’ dua rakaat pelaksanaanya seperti salat ‘idain bedanaya rakaat
pertama membaca istighfar 7 kali dan kedua 5 kali,rakaat pertama membaca surah
An Nuh dan A’la dan rakaat kedua surah Al Ghasiyah.
·
Setelah selesai salat disampaikan
khatbah kedua yaitu dengan cara khatib membaca istighfar 9 kali dan istighfar 7
kalai ketika khatbah ke dua.
·
Khatib mengangkat tangan dengan
merendahkan diri dan membelakangi jamaah dengan menghadap kiblat
·
Setelah khotbah imam dan para jamaah
memutar kain selendanganya yang kanan kekiri dan kiri ke kanan membaca doa:
الحمد لله رب
العالمين الرحمن الرحيم مالك يوم الدين لااله الا الله يفعل ما يريد . اللهم انت
الله لااله الا الله انت الغني ونحن الفققراء انزل علينا الغيث واجعل ماانزلت
علينا قوة وبلاء الى حين (رواه حاكم)
·
Selesai berdoa lalu mengusap muka dengan
tangan
4.4
Menjelaskan ketentuan Salat sunnah ghoiru muakkad
Sunnah
ghoiru Muakkad artinya sunah yang tidak terlalu diutamakan untuk dilaksanakan.
Sunnah Ghoiru muakkad adalah: salat sunnah yang dikerjakan secara munfarid macam macamnya yaitu :
Ø Salat
Dluha
Ø Shalat tahiyyatul masjid.
4.5
Mempraktikkan salat sunnah ghoiru muakkad
A. Salat Dluha
Ø Shalat
Dhuha adalah: salat yang dilakukan pada saat matahari mulai naik lebih kurang
sepenggalan atau setinggi tombak hingga matahari berada di tengah- tengah
langit.
Ø Waktu
pelaksanaan salat duha kira-kira pukul 06:30 WIB sampai masuknya waktu dzuhur
waktu yang utama yaitu (09:00-10:00)
Ø Jumlah
rakaat shalat duha : 2 rakaat,4 rakaat,6 rakaat,8 rakaat atau 12 rakaat dan ada
yang berpendapat tidak terbatas
Ø Cara
salat duha sama dengan salat wajib yang membedakan hanya niat
Ø Surah
utama yang dibaca adalah asy syams pada rakaat pertama dan Ad Dhuha pada rakaat
kedua.
Ø Doa
yang dibaca setelah salat dluha
اللهم ان الضحاء
ضحاءك والبهاء بهاءك والجمال جمالك والقوة
قوتك والقدرة قدرتك والعصمة عصمتك اللهم ان كان رزقى فى السماء فانزله وان كان فى
الارض فاخرجه وان كان معسرا فيسره وان كان حراما فطهره وان كان بعيدا فقربه بحق
ضحاءك وبهاءك وجمالك وقوتك وقدرتك اتينى ما اتيت عبادك الصالحين
B. Salat Tahiyyatul Masjid
Ø Salat
Tahiyyatulmasjid adalah : salat untuk menghormati masjid caranya dengan
bertasbih ,berdzikir dan berdoa serta mendirikan salat didalamnya
Ø Dilakukan
pada saat memasuki masjid dan sebelum duduk di dalamnya
Ø Jumlah
rakaatnya 2 rakaat
Ø Tata
caranya sama dengan salat masjid yang berbeda hanya niat
Ø Sabda
Rosulullah SAW :
عن ابى قتادة قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم اذا دخل احدكم المسجد فلا يجلس حتى يصلى ركعتين
(رواه البخار و
مسلم)
Artinya :Dari abu
Qatadah, bersabda Rosulullah SAW : Apabila salah seorang diantara kamu masuk
kemasjid maka hendaklah dia tidak duduk sebelum melakukan salat 2 rakaat.
Hikmah
shalat sunnah
Hikmah
shalat sunnah adalah:
a. Meningkatkan kedekatan kepada Allah SWT.
b. Memperoleh pahala dan tempat yang terpuji di sisi Allah
SWT bagi siapa saja yang mau melakukannya dengan tulus dan ikhlas.\
c. Menambah kebaikan dan pahala serta terhindar dari
perbuatan yang hina, kotor, dan tidak terpuji.
d. Merupakan bukti kecintaan dan rasa syukur kepada Allah
SWT.
sangat membantu!terimakasihh♡
BalasHapusterimakasih kembali
Hapusterimagaji esalah terima kasih
Hapus