MBS merupakan program Depdiknas yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang peduli anak, “creating learning comunities for children”. Untuk mendukung pengembangan dan diseminasi tiga komponen dalam program MBS ini adalah Manajemen Sekolah, PSM (Peran Serta Masyarakat) dan PAKEM.
MBS bertolak dari asumsi bahwa sekolah memiliki kemampuan untuk merancang, menggali, memanfaatkan, meningkatkan sumber-sumber daya internal dan eksternal untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah. (Nana shaodih sukmadinata dkk, 2006: 23)
MBS yang ditandai dengan otonomi sekolah dan pelibatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan efisisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. (Nurdin matry, 2008: 37)
Peningkatan mutu inilah yang paling banyak mendapat sorotan dari segenap praktisi pendidikan. Peningkatan mutu dapat diperoleh antara lain, melalui fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas serta peningkatan profesionalisme guru dan kepala sekolah. Itulah sebabnya maka dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 40 ayat (2) dinyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban untuk (a) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis (b) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan,; dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. (UU SISDIKNAS, 2003: 28)
Rumusan undang-undang di atas dikukuhkan lagi dengan PP No 19 tahun 2005 pasal 19 ayat (1):
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (Daryanto, 2009: 208)
Berangkat dari rumusan kebijakan pemerintah di atas maka pendidik (guru) dituntut mampu menciptakan pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) inilah yang merupakan salah satu program dalam MBS yang masih dikembangkan sampai sekarang. Pelaku pendidikan beranggapan bahwa model belajar ini masih efektif untuk diterapkan.
Salah satu tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu agar siswa memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman, bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Rumusan tujuan PAI ini mengandung pengertian bahwa proses pendidikan agama Islam yang dilalui dan dialami oleh siswa di sekolah dimulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, dan untuk selanjutnya menuju kepada tahapan afeksi, yaitu terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai agama ke dalam diri siswa yaitu supaya siswa mengamalkan ajaran-ajaran Islam. (Muhaimin, 2004: 78-79)
Al Qur’an hadits sebagai salah satu cabang mata pelajaran agama Islam memiliki tujuan yang sama dengan mata pelajaran umum. Sehingga penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) diharapkan mampu mencapai hasil belajar atau tujuan dari pembelajaran yang telah dirumuskan.
Kajian PAKEM ini telah dikaji oleh banyak peneliti dengan berbagai judul, sedangkan peneliti disini ingin meneliti tentang pengaruh dari model pembelajaran PAKEM terhadap hasil belajar siswa.
Permasalahannya terletak pada bagaimana seharusnya penerapan PAKEM yang diharapkan mampu mencapai hasil dan tujuan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Al Qur’an Hadits. Karena pada awalnya PAKEM hanya diterapkan pada mata pelajaran umum saja dan mata pelajaran agama seperti Al Qur’an Hadits hanya sekedar mengikuti.
Obyek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Bahrul Ulum Sekapuk Ujungpangkah Gresik. Kelas VIII dipilih karena dianggap ideal dijadikan obyek penelitian karena siswa sudah pernah mendapatkan pelajaran Al Qur’an Hadits di kelas VII. Kelas VII tidak dipilih karena siswa masih menyesuaikan diri dengan pelajaran Al Qur’an Hadits, sedangkan untuk kelas IX proses belajar mengajarnya sudah diselesaikan.
Bertolak dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dalam hal ini peneliti terdorong untuk mengkaji dan mengamati lebih jauh tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits Siswa kelas VIII MTs Bahrul Ulum Sekapuk Ujungpangkah Gresik”.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk melakukan penelitian ini maka dirumuskan masalahnya dalam bentuk pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Apakah ada pengaruh model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) terhadap hasil belajar mata pelajaran Al Qur’an Hadits siswa kelas VIII MTs Bahrul Ulum Sekapuk Ujungpangkah Gresik?
2. Berapa besar signifikansi pengaruh model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) terhadap hasil belajar mata pelajaran Al Qur’an Hadits siswa kelas VIII MTs Bahrul Ulum Sekapuk Ujungpangkah Gresik?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:
1.3.1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini: untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar SI (Strata I) pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah, Institut Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA).
1.3.2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini: untuk mengetahui pengaruh model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) terhadap hasil belajar mata pelajaran Al Qur’an Hadits siswa kelas VIII MTs Bahrul Ulum Sekapuk Ujungpangkah Gresik.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para guru, khususnya guru mata pelajaran Al Qur’an Hadits di kelas VIII MTs Bahrul Ulum Sekapuk Ujungpangkah Gresik, ketika mengajar siswanya dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM semoga dapat memperoleh hasil atau tujuan seperti yang diharapkan.
2. Penulis dapat memperkaya wawasan dan pengalaman dalam penelitian.